Senin, 17 November 2014

Anatomi Fisiologi Sistem Integumen (Kulit)

A.    Pengertian Sistem Integumen
 
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup Kulit, rambut, bulu, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal daribahasa latin "integumentum", yang berarti "penutup".
 
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki  sendiri apbila terjadi kerusakan yang tidak terlalu parah  (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwGMDjZtkAz9elvilkUfP8Mr0IhYhIPv1mtL59lTXaku1L-3WBy9QUnCVA5GCUl_p2NeSeyjl4EXcmZm8Aun4ny15PnVB05GWpZyiEKLMV0Pn5TozDQzOtHuEToMUratzcJSdOqQEq9edh/s1600/anat+kulit.jpg
 
B.    Anatomi dan Fisiologi Sistem Integumen
a.    Anatomi Sistem Integumen
Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya
Kulit terbagi menjadi 3 lapisan:
1.   Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
a.       Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.
b.      Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
c.       Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
d.      Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.
e.       Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermisbertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

Tipe-Tipe Sel Epidermis
1.      Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan. Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium.

2.      Melanocytes
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.
3.      Merkel Cells
Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung keratinocytes.
4.      Langerhans Cells
Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena mempunyai antibodi.

2.      DERMIS ( Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
a. Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1)      Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.
Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2)      Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna  keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b. Kelenjar palit (Sebacea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjarpalit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebaseamembesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
3        HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
Derivat Kulit
1.      Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.


Rambut  terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.


Terdapat 2 jenis rambut :
a. Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut 
1.      Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) untuk menyaring udara.
2.      Pengatur suhu
3.      Pendorong penguapan keringat  
4.      Indera peraba yang sensitive.
Terdapat 2 fase :
1.      Fase pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2.      Fase Istirahat ( Telogen)
Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 –100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
2.      Kuku
Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin. Fungsinya sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng kuku (LK) berbentuk empat persegi panjang, keras, cembung ke arah lateral dan dorsal, transparan, terletak di dorsalo paling distal. LK terbentuk dari bahan tanduk yang tumbuh ke arah dorsal untuk waktu yang tidak terbatas. Kecepatan tumbuh kuku jari tangan: lebih kurang 0,1 mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2 kecepatan kuku jari tangan. Tebal kuku tangan bervariasi 0,5 mm- 0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0 mm. LK terdiri dari tiga lapisan horizontal yang masing-masing adalah:
1.      Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal (1/3 bagian).
2.      Lapisan intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3 bagian).
3.      Lapisan ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium yang mengandung keratin lunak.
Lunula atau bulan sabit terletak di proksimal LK. Lunula merupakan ujung akhir matriks kuku. Warna putih lunula disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang dipancarkan. Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan lipat kuku merupakan batas dan pelindung kuku. Lipat kuku proksimal merupakan perluasan epidermis, bersama kuku yang melindungi matriks kuku. Produk akhirnya adalah kutikel. Pada matriks kuku terdapat sel melanosit


Bagian-bagian kuku :
1)      Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2)      Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
3)      Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4)      Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
5)      Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
6)      Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
7)      Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8)      Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9)      Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (free edge)menebal

b.    Fisiologi Sistem Integumen
Fungsi Kulit
1.    Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya adalah :
a.      Menutupi dan melindungi organ – organ dibawahnya
b.      Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing
c.      Pengaturan suhu
d.      Ekskresi : melalui perspirasi atau berkeringat, membuang sejumlah kecil urea.
e.      Sintesis : konversi 7-dehydrocholesterol menjadi vit D3 (Cholecalciferol) dengan bantuan sinar UV.
f.       Tempat penimbun lemak.

2.    Sensori persepsi : mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan atau raba, tekananFisika dasar hilangnya panas dari kulit
a.       Radiasi (60%) : kehilangan panas dalam bentuk infra merah (gelombang elektromagnetik)
b.      Konduksi (3%) : melalui konduksi langsung dari permukaan tubuh ke benda-benda lain. Sedangkan konduksi ke udara (15%) terjadi jika suhu diudara lebih rendah dari suhu tubuh.
c.       Konveksi : terjadi jika udara yang telah panas bersentuhan dengan tubuh dari proses konduksi menyebarkan panas ke udara lainnya yang masih dingin. Kecepatan ini makin meningkat apabila ada angin.
d.      Evaporasi : sebagai mekanisme pendinginan yang penting pada suhu tubuh sangat tinggi.

3.    Proses Berkeringat
Panas merangsang hipotalamus anaterior (area preoptik), impuls dipindahkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui saraf simpatis ke kulit ke seluruh tubuh. Saraf simpatis merangsang kelenjar keringat untuk memproduksi keringat.

4.    Warna Pada Kulit dan Fungsi Melanin
Kulit mendapatkan warna dari 3 faktor :
a.       Adanya melanin (pigmen gelap yang diproduksi melanosit) : Melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berlebih
b.      Pigmen berwarna kuning (karoten) : Dalam sel lemak dermis dan hipodermis
c.       Warna darah : Dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis

5.    Proses dan Tahapan Penyembuhan luka
Fase-fase penyembuhan luka
·         Fase Inflamasi : terjadi sejak terjadi luka sampai kira-kira hari ke-5. Fase ini menyebabkan pendarahan, dan menghentikannya dengan cara vasokonstriksi, retraksi atau pengerutan pembuluh darah yang putus dan reaksi hemostatis terjadi karena trombosit dan jala fibrin keluar sehingga menyebabkan pembekuan. reaksi inflamasi yaitu sel mast menghasilkan serotenin dan histamin yang menyebabkan eksudasi cairan dan peradangan itu menyebabkan membengkak, terjadi kemerahan, rasa nyeri dan panas.
·         Fase Poliperasi : berasal dari sel mensenkrim yang belum deferensiasi menghasilkan mukopolisakarida, asam amino glisin dan prolin yang merupakan bahan dasar kolagen, serat yang akan mempertautkan tepi luka. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka.
·         Fase Peyudahan : odim dan sel radang di serap sel muda menjadi matang, kapiler baru menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap sisanya mengerut sesuai dengan regangan yang ada, selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang pucat, tipis dan lemas serta mudah di gerakkan dari dasar.

6.    Kelenjar-Kelenjar Pada Kulit dan Fungsinya :         
a. Kelenjar Sudoriferus atau Kelenjar Keringat
      1. Eccrine atau Mesocrin : fungsinya mengatur suhu tubuh, mengeluarkan keringat dengan proses fisiologis.
      2. Apokrin atau Odiferus  : fungsinya menghasilkan keringat yang mengandung lemak, mengeluarkan keringat dengan bau husus terdapat di ketiak, areola mamae, labium mayora, anal dan genital.
b. Kelenjar Sebaseous atau Kelenjar Minyak
sekret dari kelenjar ini disebut sebum fungsinya melembabkan kulit, mencegah terjadinya absorpsi dan penguapan dari kulit.

DAFTAR PUSTAKA
 

Label: , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda